Choirul Anam atau biasa dipanggil Anam, pemuda asal Grobogan, Jawa Tengah ini selamat meski tidak bisa berenang. Anam belum mampu melupakan detik-detik tenggelamnya perahu yang ditumpanginya saat menyeberang di Sungai Bengawan Solo pada Jumat (7/10/2016) pagi.
Anam merupakan salah satu santri yang belajar agama di Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Widang, Tuban, ini bisa dibilang beruntung. Karena, pemuda yang mondok di Langitan hampir lima tahun ini bersama tiga orang lainnya berhasil pegangan ke badan perahu setelah terbalik.

sumber foto https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=833258626734768&id=762495190477779 perahu tenggelam
Ia menceritakan perahu yang penuh santri itu mengalami musibah. Sekitar 25 Santri hendak ke Pasar Babat karena kegiatan pondok libur. Saat perahu melaju untuk menyeberang di tengah arus sungai yang cukup kencang, dirinya melihat bagian depan perahu berangsur tenggelam.
“Semua panik dan berusaha menyelamatkan diri, lompat ke air. Ada yang bisa berenang sampai ke tepi dan ada pula yang berusaha berpegangan perahu yang terbalik,” ungkapnya.
Ia dan teman yang lain saat ini hanya bisa berdoa bagi tujuh santri lain yang belum ditemukan dalam keadaan baik. “Kami mendoakan kawan lainnya yang dicari sekarang dalam keadaan selamat dan segera ditemukan,” harap Anam.

sumber foto ; https://www.facebook.com/KabarBeritaTuban/photos/pb.762495190477779.-2207520000.1475997584./1207791969281430/?type=3&theater TIM SAR
Musibah perahu tenggelam di sekitar jembatan Widang Babat ini menuai keprihatinan. BPBD dan Tim SAR seharian melakukan pencarian dengan menyisiri Bengawan Solo dengan perahu karet. Pencarian dilanjutkan esok hari karena sudah malam.
sumber artikel :
http://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3316041/perahu-penuh-santri-langitan-tenggelam-anam-lolos-dari-maut-meski-tak-bisa-berenang
https://www.facebook.com/KabarBeritaTuban
More from my site